Lomba Keterampilan Siswa (LKS), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) adalah wahana untuk para siswa SMK beradu ketrampilan sesuai dengan bidang lomba masing-masing. Diadakan setiap tahun oleh Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kemendikbud. Seleksi diakan secara berjenjang mulai dari tingkat kab/kota, lalu provinsi dan akhirnya beradu dalam tingkat nasional. Apresiasi yang luar biasa dari pemerintah, wakil rakyat dan dunia usaha/dunia industri. Apalagi sejak munculnya semboyan “SMK Bisa !”
Di setiap lomba atau pertandingan tidak sedikit pula dana yang dikeluarkan, baik dari segi panitia ataupun peserta. Baik dari pemerintah (pusat/daerah) ataupun dari sekolah. Menang ataupun kalah adalah hal yang biasa dalam suatu perlombaan. Namun menjadi “luar biasa”, jika cara untuk memperoleh kemenangan diraih dengan mengorbankan nilai-nilai “sportifitas dan kejujuran” yang setiap hari diajarkan oleh guru di sekolah. Nilai tersebut akan kalah oleh yang namanya “gengsi” dan “prestise”. Pertanyaannya kalau sampai itu terjadi, kemana hakikat pendidikan yang kita ajarkan selama ini tentang, “kejujuran”, “sportifitas”, dan “idealis”, jikalau dalam sekejap kalah oleh yang namanya “pragmatisme” atas nama “gengsi n prestise”. Akan menjadi percuma semua dana yang dikeluarkan, jika hanya panggung sandiwara.
Khusus untuk LKS, seandainya di setiap lomba yang diadakan secara tertutup baik karena memang sifatnya tertutup ataupun karena ruangannya yang tidak memungkinkan untuk bisa disaksikan oleh banyak mata bisa di”shoot” dengan kamera ataupun “handycam” lalu disambungkan ke proyektor dan layar lebar….Sehingga semua bisa menyaksikannya siapa yang layak jadi juara. Hasil rekaman bisa digandakan dan dibagi pada semua peserta yang mengikutinya, sehingga bisa menjadi bahan perbaikan di tahun berikutnya dan menjadi bahan ajar di kelas…bahan diskusi di kelas dengan siswa…Tapi kapan yaa..????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar